Tugas Kelompok Oleh Najia, Lisna, Aini
Sumber dari tulisan ini dari berbagai macam sumber jadi kalo ada kutipan yang belum tercantum mohon dimaklumi (khilaf). thanks semoga bermanfaat
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Jepang merupakan negara maju diberbagai bidang kehidupan seperti : politik,
ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dll. Kemajuan-kemajuan yang dimiliki Jepang
tentu saja mempengaruhi sarana dan prsarana serta kualitas pendidikan yang ada
di negara tersebut. Sejarah membuktikan bahwa pendidikan di negara-negara maju
seperti Amerika Serikat, Yunani, Jerman, serta negara-negara maju lainnya
membangun kemajuan bangsa dengan memprioritaskan pendidikan yang ada di
negaranya dimana negara berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta menghargai
terhadap setiap perkembangan ilmu pengetahuan.[1]
Bagi negara Jepang pendidikan merupakan alat yang berperan sangat penting
guna meningkatkan Sumber Daya Manusia. Dimana kualitas pendidikan harus terus
ditingkatkan karena mampu menentukan kualitas Sumber Daya Manusia pada suatu
negara itu sendiri. Pendidikan diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan
watak setiap individu di tengah peradaban bangsa. Jepang dianggap unggul dalam
memajukan pendidikan yang ada di negaranya dimana Jepang terpilih sebagai
negara dengan kualitas dan sistem pendidikan terbaik se-Asia dan tercatat sejak
tahun 1970 negara Matahari Terbit ini mampu mengemban setiap tujuan-tujuan
pendidikan yang telah dicanangkannya hanya dalam kurun waktu 25 tahun.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sistem
yang diterapkan pada pendidikan di negara Jepang?
2.
Bagaimana
jenjang pendidikan formal, tujuan pendidikan, serta kurikulum yang ada di
negara Jepang?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kurikulum
Pendidikan Jepang
Pembuatan kurikulum pendidikan Jepang diawasi oleh The Board of Education yang terdapat pada tingkat perfectur dan
munipal. Karena kedua lembaga ini masih terkait
erat dengan MEXT, maka pengembangan kurikulum Jepang masih sangat kental sifat
sentralistiknya. Namun rekomendasi yang dikeluarkan oleh Central Council
for Education (chuuou shingi kyouiku kai) pada tahun 1997 memungkinkan sekolah
berperan lebih banyak dalam pengembangan kurikulum di masa mendatang.
Beberapa hal berikut harus diperhatikan ketika sekolah menyusun
kurikulumnya :
1.
Mengacu
kepada standar kurikulum nasional
2.
Mengutamakan
keharmonisan pertumbuhan jasmani dan rohani siswa
3.
Menyesuaikan
dengan lingkungan sekitar
4.
Memperhatikan
step perkembangan siswa
5.
Memperhatikan
karakteristik course pendidikan/jurusan pada level SMA.
Secara garis besar penyusunan kurikulum sekolah adalah sebagai berikut :
1.
Menetapkan
tujuan sekolah
2.
Mempelajari
standar kurikulum, dan korelasinya dengan tujuan sekolah
3.
Menyusun
course wajib dan pilihan untuk SMP dan SMA
Peraturan
pendidikan di Jepang terbagi menjadi dua periode, yaitu sebelum dan sesudah
perang Dunia II. Sebelum perang dunia II, kebijakan pendidikan yang berlaku
adalah salinan naskah kekaisaran tentang pendidikan (Imperial Rescript on
Education). Para leluhur kaisar terdahulu telah membangun kekaisaran dengan
basis nilai yang luas dan kekal, serta menanamkannya secara mendalam dan kokoh.[3]
Pendidikan
adalah prioritas. Hal ini bisa dibuktikan, menurut beberapa sumber, setelah
Jepang porak poranda akibat dibom oleh sekutu ketika Perang Dunia II, Kaisar
Hirohito bukanlah menanyakan berapa jumlah tentara yang masih hidup, melainkan
menanyakan ”berapa jumlah guru yang masih hidup”. Jelaslah menunjukkan bahwa
pemerintah Jepang mulai saat itu tidak lagi menyenangi peperangan, tetapi
pendidikan adalah utama. Kiat ini dibuktikan sampai sekarang bahwa Jepang tidak
mempunyai tentara. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan.
Setelah Jepang
kalah dalam Perang Dunia II (PD II) banyak memberikan dorongan pada bangsa
Jepang untuk mencurahkan perhatiannya pada bidang pendidikan. kebijakan
pendidikan berdasar atas hak asasi manusia, jaminan kebebasan berfikir,
kebebasan beragama, kebebasan akademik, dan hak bagi semua orang untuk
mendapatkan pendidikan sesuai dengan kemampuan mereka. Pada bulan Maret 1947
melalui Peraturan Pendidikan Nasional (School Education Law) ditetapkan
susunan dasar pendidikan keseluruhan atas dasar 6-3-3-4 beserta tujuan khusus
pada tiap jenjangnya.[4]
B.
Sistem Pendidikan Di Negara Jepang
Perlu kita ketahui bahwa sistem pendidikan Jepang dibangun atas dasar
prinsip-prinsip:
1.
Legalisme :
Pendidikan di Jepang tetap mengendepankan aturan hukum dan melegalkan hak
setiap individu untuk memperoleh pendidikan tanpa mendiskriminasikan siapapun,
suku, agama, ras, dan antar golongan berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
2.
Adminstrasi yang
Demokratis : Negara memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk memperoleh
pendidikan dengan biaya yang masih terjangkau oleh masyarakatnya. Biaya
pendidikan Jepang di usahakan untuk bisa dijangkau sesuai keuangan
masyarakatnya, memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi ataupun kurang
mampu.
3.
Netralitas :
Pendidikan Jepang diberikan kepada setiap siswa dengan tingkat
pendidikan masing-masing dengan mengedepankan pandangan
persamaan derajat setiap siswanya tanpa membeda-bedakan latar belakang materil,
asal-usul keluarga, jenis kelamin, status sosial, posisi ekonomi, suku, agama,
ras, dan antar golongan.
4.
Penyesuaian dan
penetapan kondisi pendidikan : Dalam proses pengajaran memiliki tingkat
kesulitan masing-masing yang disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan pendidikan
yang ditempuh.
5.
Desentralisasi
: Penyebaran kebijakan-kebijakan pendidikan dari pemerintah pusat secara
merata kepada seluruh sekolah yang ada dinegara tersebut sehingga perkembangan
dan kemajuan sistem pendidikan sehingga dapat diikuti dengan baik.[5]
Tujuan-tujuan yang menjadi target yang ingin dicapai pendidikan Jepang
yaitu:
1.
Mengembangkan
kepribadian setiap individu secara utuh.
2.
Berusaha keras
mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik pikiran maupun jasmani.
3.
Mengajarkan
kepada setiap siswa agar senantiasa memelihara keadilan dan kebenaran.
4.
Setiap siswa
dididik untuk selalu menjaga keharmonisan dan menghargai terhadap lingkungan
sosialnya
5.
Setiap siswa dituntut untuk disiplin,
menghargai waktu, dan memiliki etos kerja.
6.
Pengembangan
sikap bertanggungjawab terhadap setiap pembebanan pelajaran dan tugas yang
diberikan kepada siswa sesuai dnegan tingkat pendidikannya masing-masing.
7.
Meningkatkan
semangat independen setiap siswa untuk membangun negara dan menjaga perdamaian
dunia.[6]
Pendidikan Jepang terdiri atas sistem 6-3-3-4 dimana siswa wajib mengemban
:
1.
6 tahun Sekolah
Dasar (Shōgakkō)
Bertujuan untuk menyiapkan anak menjadi warga yang
sehat, aktif menggunakan pikiran, dan mengembangkan kemampuan pembawaannya. Pada Sekolah Dasar, murid-murid akan diajarkan bahasa
Jepang, pengenalan lingkungan hidup, musik, menggambar, olahraga, kerajinan
tangan, pelajaran-pelajaran topik, ilmu-ilmu sains, aritmatik, homemaking, dan
sosial. Pada pelajaran mengenai ilmu sosial murid-murid Sekolah Dasar ini
diberikan pendidikan moral, berpartisipasi dalam aktivitas sosial, dll. Pada
Sekolah Dasar dipimpin oleh seorang guru kelas yang menguasai seluruh mata
pelajaran yang akan diajarkan kepada para siswanya.
2.
3 tahun Sekolah
Menengah Pertama (Chūgakkō)
Bertujuan untuk mementingkan perkembangan
kepribadian siswa, kewargaannegaraan, dan kehidupan dalam masyarakat serta
mulai diberikan kesempatan bekerja. Murid SMP diajarkan pendidikan bahasa Jepang, bahasa Inggris, bahasa asing,
ilmu-ilmu sosial, matematika, sains, musik, kesehatan, pendidikan jasmani,
seni, industri, kesejahtraan keluarga, homemaking. Semua pelajaran tersebut
diberikan pada hari-hari berbeda dalam seminggu tanpa ada pengulangan mata
pelajaran yang sama dalam seminggu. Pada pelajaran mengenai ilmu sosial
murid-murid SMP juga diberikan pendidikan moral, berpartisipasi dalam aktivitas
sosial, dll. Setiap mata pelajaran di kelas dipimpin oleh guru-guru yang
berbeda sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Untuk pendidikan wajib (SD
dan SMP) tidak dikenakan biaya apapun terkecuali untuk biaya makan siang,
kunjungan lapangan, tamasya, dan alat tulis menjadi tanggungan orang tua murid
masing-masing.[7]
3.
3 tahun Sekolah
Menengah Atas (Koutougakkou)
Bertujuan untuk menyiapkan siswa masuk perguruan
tinggi dan memperoleh keterampilan kerja. Untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat SMA setiap calon siswa harus
mengikuti ujian saringan masuk pada SMA tujuan masing-masing. Karena ujian
tersebut dikatakan cukup sulit makan setiap calon siswa yang akan mengikuti
ujian saringan masuk disarankan untuk mengikuti bimbingan belajar di sebuah
lembaga khusus seperti di juku atau yobiko untuk meningkatkan kemampuan dan
kesiapan siswa pada tes saringan masuk menuju jenjang SMA.
4.
4 tahun atau
lebih untuk jenjang Perguruan Tinggi (Daigaku).
Perguruan Tinggi harus berperan secara potensial
dalam mengembangkan pikiran liberal dan terbuka bagi siapa saja, bukan pada
sekelompok orang. Ada tiga jenis
pendidikan pada Perguruan Tinggi Jepang:
a.
Universitas
Pada
universitas terdapat pendidikan untuk menempuh gelar sarjana S1 bergelar
Bachelor’s Degree ditempuh selama 4 tahun (untuk mahasiswa kedokteran dan
dokter gigi menempuh pendidikan selama 6 tahun) dan Pascasarjana S2 Master’s
Degree ditempuh selama 2 tahun dan S3 Doctor’s Degree ditempuh selama 5 tahun.
b.
Junior College
Membutuhkan
waktu sekitar tiga hingga 4 tahun masa pendidikan bagi para lulusan SMA. Junior
College cukup memenuhi setengah dari kredit yang harus ditempuh Bachelor’s
Degree. Calon-calon mahasiswa Universitas dan Junior College dipilih
berdasarkan hasil ujian serta prestasi calon-calon mahasiswa ketika berada di
SMA. Untuk universitas negri calon-calon mahasiswa dipilih berdasarkan dua
tahap penyeleksian yaitu tes gabungan kecakapan dan ujian masuk universitas
sebagai tahap akhir penyeleksian.
C. Technical College
Dapat diambil bagi calon mahasiswa yang tamat pendidikan SMP. Technical
College menghasilkan lulusan-lulusan tenaga teknisi.
Bagi mahasiswa asing disajikan lima jenis pemilihan pendidikan yaitu :
1.
Program Sarjana
: Ditempuh selama 4 tahun seperti pendidikan pada universitas reguler umumnya
sedangkan jurusan kedokteran harus menempuh pendidikan selama 6 tahun.
2.
Pascasarjana :
Terdiri atas program Master, Doktor, Mahasiswa Peneliti (mahasiswa yang diizinkan
selama satu semester ataupun 1 tahun melakukan penelitian tanpa memperoleh
gelar), Mahasiswa Pendengar, dan Pengumpul Kredit mata kuliah.
3.
Diploma :
Menempuh pendidikan selama 2 tahun. 60% dari program
ini diperuntukkan bagi pelajar perempuan dan mengajarkan bidang-bidang seperti
kesejahteraan keluarga, sastra, bahasa, kependidikan, kesehatan, dan
kesejahteraan.
4.
Special
Training Academy : Merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan bidang-bidang
khusus seperti ketrampilan dalam membuka usaha dan berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari dengan lama pendidikan 1-3 tahun.
5.
Sekolah
Kejuruan : Program khusus bagi tamatan SMP dengan masa pendidikan 5 tahun
dengan tujuan menghasilkan teknisi-teknisi yang handal dan mau mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan tuntutan zaman.
Sistem
admistrasi pendidikan dibangun atas empat tingkatan yaitu :
1.
Sistem
administrasi pusat
2.
Sistem
administrasi prefectural (Provinsi dan Kabupaten)
3.
Sistem
administrasi municipal (Kabupaten dan Kecamatan)
4.
Sistem
administrasi sekolah.
Masing-masing sistem administrasi tersebut memiliki tingkatan dan perananya
dan kewenangannya masing-masing untuk saling mengisi dan berkerjasama dalam
mengatur setiap sistem administrasi pada pendidikan Jepang. Di samping itu
terjalin kohesi yang baik antara pemerintah, kepala sekolah, guru, murid dan
orang tua sehingga dukungan terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan
berlangsung dengan baik.
Karakteristik
lain dari bangsa Jepang yang mendorong bangsa ini maju adalah:
1.
Pertama,
orang Jepang menghargai jasa orang lain. Hal ini dibuktikan dengan ringannya
mereka dalam mengatakan arigatoo (terima kasih) ketika mendapat bantuan
orang lain dan tidak menganggap remeh jerih payah orang lain walaupun bantuan
itu tidak seberapa.
2.
Kedua, orang Jepang menghargai hasil
pekerjaan orang lain, dilambangkan dengan ucapan otsukaresamadehita (maaf,
Anda telah berusaha payah).
3.
Ketiga, perlunya setiap orang harus
berusaha, dilambangkan dengan ucapan ganbatte kudasai (berusahalah).
4.
Keempat, orang Jepang punya semangat
yang tidak pernah luntur, tahan banting dan tidak mau menyerah oleh keadaan,
yang terkenal dengan semangat bushido (semangat kesatria).
Dari
karakteristik yang disebutkan di atas, Jepang mampu menjaga martabat dan
kualitas hidup bangsanya lewat pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya adalah
sesuatu yang luhur karena di dalamnya mengandung misi kebajikan dan
mencerdaskan. Pendidikan bukanlah sekedar proses kegiatan belajar mengajar
saja, melainkan sebagai proses penyadaran untuk menjadikan manusia sebagai
”manusia” bukanlah seolah-olah manusia dijadikan ”jagung” atau ”padi” yang
setiap enam bulan sekali diganti metode ”penanamannya”, apabila bagus dilanjutkan dan sebaliknya bila
jelek ditinggalkan.
D. Hasil Wawancara
Berdasarkan
hasil wawancara dengan Bapak Prof Sutrisno, Pendidikan di Jepang memiliki
filosofis/ ideologi tersendiri, karena Jepang memiliki julukan Negara Matahari.
Julukan inilah yang menjadi filosofis pendidikan di jepang yang berarti negara
yang mampu menerangi dunia. Karena julukan ini pula jepang merasa SDM adalah
prioritas utama dan diutamakan. Mengetahui pentingnya SDM ini maka berpengaruh
pula pada pendidikan yang lebih di fokuskan kepada pendidik dan peserta didik.
Lain halnya dengan pendidikan di Indonesia yang memprioritaskan dokumen semata.
Sistem
sekolah hanya memiliki 4 akademik saja yakni : IPA, IPS, BAHASA, dan
Keterampilan. Sekolah secara akademik dimulai dari pagi hingga sore, kemudian
dilanjutkan dengan materi pengembangan bakat dan minat seperti musik, olahraga
dan sebagainya. Di Jepang bekerja menjadi suatu hobi, tidak seperti di
Indonesia. Inilah salah satu faktor yang membuat jepang menjadi salah satu
negara maju. Kekurangan dari pendidikan di Jepang adalah :
a)
Kurangnya keseimbangan antara kebutuhan
Jasmani dan Rohani
b)
Lebih mementingkan pekerjaan
c)
Bunuh diri menjadi satu-satunya solusi
Adapun
Kelebihan pendidikan di jepang adalah;
a)
Langsung kepada praktik kehidupan
b)
Moral langsung praktik
c)
Belajar dari kehidupan yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan keahlian.
Jepang
juga menganggap bahwa semakin bagus pendidikannya semakin bagus pula
kehidupannya. Syarat kelulusan disana menggunakan riset. Kejujuran dijadikan
karakter utama dan paling utama. Anak sekolah disana tabu jika pulang sore
hari, maka mereka lebih senang bekerja dan belajar. Masukan untuk pendidikan di
Indonesia :
a)
Memperbaiki diri sendiri
b)
Kembali ke ajaran Islam baik secara
Praksis maupun praktis.
c)
Menggunakan strategi Doing dan Real
Experiment
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tujuan pendidikan Jepang lebih mengarah pada pengembangan kepribadian
individu secara utuh, menanamkan jiwa yang bebas dan bertanggungjawab,
bertoleransi untuk menghargai antar individu. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
prinsip pendidikan yang ada di negara Jepang lebih bersifat humanis
bekaitan dengan kehidupan sehari-hari dan ilmunya benar-benar real dapat
diaplikasikan dan dibutuhkan di kehidupan nyata.
Pendidikan wajib yang diberikan secara gratis di negara tersebut menandakan
bahwa pemerintahan disana memang amat memperdulikan Sumber Daya Manusia di
negaranya dan menjadi bukti bahwa sistem administrasi negara Jepang memang
berjalan dengan baik dan bertanggungjawab terhadap pemenuhan kebutuhan
negaranya termasuk memfasilitasi sarana dan prasarana yang bermutu dalam proses
belajar menagajar. Budaya disiplin waktu dan kerja keras negara Jepang yang
sejak dahulu diajarkan dari leluhur-leluhur mereka selalu mereka tanamkan di
dalam kehidupan sehari-hari turut berpengaruh pada kemajuan negara ini.
Kesuksesan dari negara maju inilah yang patut kita contoh bagi negara kita
dimana harus ada kerjasama yang baik antar berbagai sistem yang ada di negara
terutama sistem pendidikan yang kaitannya dengan peningkatan kualitas manusia.
Apabila sistem-sistem tersebut berjalan dengan baik maka kemajuan suatu negara
akan tercapai dan yang teramat penting perlu adanya pembinaan moral yang baik
dalam setiap individu-individu suatu negara karena awal dari kesuksesan diawali
dari karakteristik pribadi suatu bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Nur, Hamzah. Potret
Pendidikan di Jepang Sebagai Konsep Pencerahan Pendidikan, Jurnal MEDTEK,
Volume 2, Nomor 1, April 2010.
http://vicke.blogdetik.com/2009/10/31/kurikulum-jepang/, Diunduh : pada 9 Mei 2013, pukul 19.18
WIB.
http://windiloviyo.blogspot.com/2011/05/latar-belakang-pendidikan-negara-jepang.html,
Diunduh : pada tanggal 9 Mei 2013, pukul 10.15 WIB.
Kintoko, Retno. 2007. The Power of
Ethos. http://training-ethos.blogspot.com/ Diunduh : pada tanggal 9 Mei 2013, pukul 08.23 WIB.
NN. 2010. Sistem Pendidikan Jepang. http://yardapoteker.wordpress.com/2010/03/15/sistem-pendidikan-jepang/, Diunduh : pada tanggal 5 Mei 2013, pukul 2.35 WIB.
Syarwi, Pangi. 2011. Comperative
Sistem Pendidikan Jepang Dengan Indonesia. http://pangisyarwi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=58:comperative-sistem-pendidikan-jepang-dengan-indonesia&catid=8:makalah&Itemid=103, diunduh pada 27 Februari 2013 pukul
22.00 WIB
[1] NN, Sistem
Pendidikan Jepang, http://yardapoteker.wordpress.com/2010/03/15/sistem-pendidikan-jepang/, Diunduh : pada tanggal 5 Mei 2013, pukul 2.35 WIB.
[2] http://vicke.blogdetik.com/2009/10/31/kurikulum-jepang/, Diunduh : pada 9 Mei 2013, pukul 19.18 WIB
[3]Pangi Syarwi, Comparative Sistem Pendidikan Jepang, http://pangisyarwi.com/index.php/option=com_content&view=article&id=58:comperative-sistem,
diunduh pada 27 Februari 2013
[4] Hamzah Nur, Potret
Pendidikan di Jepang Sebagai Konsep Pencerahan Pendidikan, Jurnal MEDTEK,
Volume 2, Nomor 1, April 2010
[5] Retno Kintoko, The Power of Ethos, http://training-ethos.blogspot.com/2007/12/sistem-pendidikan-di-jepang.html, Diunduh : pada tanggal 9 Mei 2013, pukul 08.23 WIB
[6]http://windiloviyo.blogspot.com/2011/05/latar-belakang-pendidikan-negara-jepang.html,
Diunduh : pada tanggal 9 Mei 2013, pukul 10.15 WIB.
[7] NN, Sistem
Pendidikan Jepang, http://yardapoteker.wordpress.com/?s=SISTEM+PENDIDIKAN+JEPANG, Diunduh pada tanggal 9 Mei 2013, pukul 08.58 WIB dengan
sedikit perubahan.
blog yang sangat bagus,, dan artikel yang sangat bermanfaat
BalasHapus